Artikel Lainya
Baca tips dan berita seputar perkuliahan untuk mendukung persiapan kuliahmu
14 Oktober 2025 • Oleh Universitas Kristen Indonesia
Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) menunjukkan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan melalui kegiatan tanam pohon kelor dan aksi cabut paku dari pepohonan di area kampus UKI, Cawang, Jakarta, Sabtu (14/06/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Mata Kuliah Kebangsaan, untuk kelompok dengan subtema pelestarian lingkungan hidup (ekologi). Sementara itu subtema lainnya, yakni: modernisasi agama, serta numerisasi dan literasi. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai fakultas, seperti Fakultas Hukum, Fakultas Vokasi, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL).
Menanam Harapan lewat Kelor
Menurut dosen pembimbing dari kelompok ekologi Rudy Sondang Sinaga, S.Pd., S.E., M.M, yang juga Ketua Program Studi Manajemen Pajak UKI, aksi tanam pohon dan cabut paku dari batang pohon menjadi bagian dari kontribusi mahasiswa terhadap isu global warming dan pencemaran udara.
“Hari ini mahasiswa menanam pohon kelor dan mencabut paku dari pohon-pohon di sekitar kampus UKI. Ini bagian dari proyek kebangsaan bertema ekologi dalam rangka green economy. Tentunya memang mahasiswa harus dididik sejak dini agar peduli terhadap lingkungan,” jelas Rudy.
Pemilihan pohon kelor juga bukan tanpa alasan. Selain memiliki nilai ekologis, kelor juga kaya manfaat kesehatan dan gizi, termasuk untuk pencegahan stunting. “Daun kelor sangat luar biasa, banyak vitamin dan gizi. Bisa menjadi sayur, bahkan bermanfaat sebagai anti-stunting,” tambahnya.
Rudy juga menyoroti pentingnya aksi kecil seperti mencabut paku dari pohon-pohon di lingkungan kampus UKI. “Kita ingin merawat, agar pertumbuhan pohon tetap optimal,” ujarnya.
Suara Mahasiswa: Kelor untuk Masa Depan
Semangat serupa juga disampaikan oleh perwakilan mahasiswa, Alen Semzola Purba, Ketua Program Pengabdian kepada Masyarakat dari Prodi Manajemen Pajak Angkatan 2023. Alen mengungkapkan rasa bangganya bisa terlibat langsung dalam kegiatan yang berdampak nyata terhadap lingkungan.
“Kami sepakat menanam pohon yang berguna. Kelor ini banyak manfaatnya, untuk jantung, kanker, dan lainnya. Ini bukan hanya untuk lingkungan kampus, tapi juga untuk kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Selain fungsi ekologis seperti menyerap karbon dan mengurangi polusi udara, Alen juga melihat potensi pohon kelor sebagai sumber ketenangan psikologis bagi mahasiswa. “Kalau sudah besar, pohon ini bisa menjadi tempat bersantai mahasiswa yang sedang stres. Sangat penting untuk kenyamanan kampus,” tambahnya.
Dalam proposal kegiatan yang dibuat kelompoknya, Alen menyebutkan bahwa aksi ini bukan hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga sosial dan edukatif. Ia berharap gerakan serupa bisa dilakukan di lahan-lahan kosong di luar kampus untuk mengurangi risiko bencana seperti longsor, serta mengedukasi masyarakat tentang manfaat pohon kelor.
Langkah Kecil, Dampak Besar
Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi nyata nilai-nilai kebangsaan dalam konteks kekinian, khususnya melalui pendekatan green economy yang mengedepankan keberlanjutan. Rudy Sondang berharap kegiatan ini menginspirasi generasi muda untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat.
“Air Quality Index di Jakarta dan Indonesia pada umumnya sudah berulang kali tidak sehat. Mahasiswa harus menjadi bagian dari solusi, bukan hanya bicara teori,” tegasnya.
Dengan semangat kolaboratif antar fakultas dan orientasi pada perubahan jangka panjang, kegiatan ini membuktikan bahwa pendidikan kebangsaan tidak harus melulu di ruang kelas, tetapi bisa diwujudkan secara konkret dan berdampak luas—mulai dari kampus UKI, hingga ke masyarakat luas.
sumber : radiopelitakasih.com
Baca tips dan berita seputar perkuliahan untuk mendukung persiapan kuliahmu